Tujuan dari sistem ekonomi ada 3 yaitu :
Mencapai Stabilitas Ekonomi
Stabilitas adalah suatu keadaan dimana jumlah uang yang beredar sesuai dengan jumlah produksi barang dan jasa dalam suatu negara. Apabila jumlah uang yang beredar lebih banyak maka harga melambung tinggi, kondisi ini disebut inflasi. Termasuk jumlah produksi yang semakin tinggi namun daya beli masyarakat tidak ada. Bila produksi meningkat namun daya beli tidak ada, maka perusahaan tidak sanggup lagi membyar upah buruh dan berlangsung lama maka kondisi ini disebut resesi yang mengakibatkan depresi.
2. Full Employment
Yaitu suatu keadaan dimana tidak ada satu orang rakyatpun dalam suatu negara yang menganggur.
Growth
Growth atau pertumbuhan yaitu suatu keadaan dimana jumlah barang dan jasa yang dihasilkan suatu negara meningkat dari waktu ke waktu.
Untuk mengukur keadaan ekonomi suatu negara bisa dilihat dari :
Tingkat Produktivitas Nasional
Produktivitas adalah perbandingan antara jumlah produksi dengan jumlah sumber daya yang dibutuhkan untuk menghasilkan produksi.
Produk Nasional Bruto (Gross National Produk)
Yaitu nilai total seluruh barang dan jasa yang dihasilkan oleh sisitem ekonomi dalam jangka waktu tertentu.
Hutang Negara (Neraca Pembayaran)
Adalah selisih antara jumlah hasil yang diperoleh dari ekspor dan impor.
Hasil ekspor dan impor dicatat dalam Neraca Perdagangan, sedangkan pembayaran dan penerimaan devisa dicatat dalam Neraca Pembayaran.
Selasa, 09 November 2010
Rabu, 02 Juni 2010
Goals of Macroeconomics
Goals of Macroeconomics adalah sasaran makroekonomi yang ingin dicapai suatu negara.
Goals of Macroeconomics dapat diukur dari :
1. Growth of economics (pertumbuhan ekonomi)
sasaran makroekonominya ialah pertumbuhan ekonomi mencapai 5% hingga 10% per tahun.
2. Price Stability (stabilitas harga)
Sering disebut juga inflasi.
Inflasi : Kenaikan harga seluruh jenis barang.
sasaran makroekonominya ialah inflasi lebih kecil dari 10% per tahun.
3. Employment (kesempatan kerja)
sasaran makroekonominya ialah berkaitan dengan pengangguran rendah dan
lapangan pekerjaan tinggi.
4. Balance of Payment (hubungan luar negeri)
atau disebut juga Balance of Trade.
Kamis, 25 Maret 2010
Perhitungan Pendapatan National (National Income Accounting)
Pendapatan Nasional : nilai seluruh barang dan jasa yang dihasilkan oleh suatu negara pada periode tertentu (kurang lebih 1 tahun).
Ada 3 pendekatan (approach) perhitungan pendapatan nasional :
1. Pendekatan Produksi (Production Approach)
Pendapatan suatu negara yang dihitung dengan pendekatan produksi dengan menghitung atau menjumlahkan nilai tambah (value added) semua sektor produksi.
nilai tambah : selisih antara nilai output dengan input, atau
nilai output- nilai input
Contoh:
1. Sektor produksi pertanian nilai outpunya: 300 dan nilai inputnya: 0
Sehingga nilai tambahnya ialah 3oo
2. Sektor produksi pabrik benang nilai outputnya: 400 dan nilai inputnya: 300
Sehingga nilai tambahnya ialah 100
Maka pendapatan nasionalnya ialah dengan menjumlahkan nilai tambah dari setiap sektor produksi : 300+100=400
Jadi, pendapatan nasionalnya ialah 400
2. Pendekatan Pendapatan (Income Approach)
Menghitung pendapatan nasional dengan metode pendapatan ialah :
Menjumlahkan seluruh pendapatan yang berasal dari balas jasa faktor-faktor produksi yang digunakan.
Y=C+I+G....................... ekonomi tertutup
Y=C+I+G+(X-M).......... ekonomi terbuka
ket: Y= Pendapatan
C= Capital (modal)
I= Interest (bunga)
G= Goverment (pemerintahan)
X= Ekspor
M= Impor
3. Pendekatan Pengeluaran (Expenditure Approach)
Menghitung pendapatan nasional dengan cara menghitung jumlah seluruh pengeluaran untuk membeli barang dan jasa yang diproduksi dalam suatu negara selama satu periode tertentu.
Perhitungan dengan pendekatan ini dilakukan dengan menghitung pengeluaran yang dilakukan oleh empat pelaku kegiatan ekonomi negara, yaitu: Rumah tangga (Consumption), pemerintah (Government), pengeluaran investasi (Investment), dan selisih antara nilai ekspor dikurangi impor (X − M)
Ada 3 pendekatan (approach) perhitungan pendapatan nasional :
1. Pendekatan Produksi (Production Approach)
Pendapatan suatu negara yang dihitung dengan pendekatan produksi dengan menghitung atau menjumlahkan nilai tambah (value added) semua sektor produksi.
nilai tambah : selisih antara nilai output dengan input, atau
nilai output- nilai input
Contoh:
1. Sektor produksi pertanian nilai outpunya: 300 dan nilai inputnya: 0
Sehingga nilai tambahnya ialah 3oo
2. Sektor produksi pabrik benang nilai outputnya: 400 dan nilai inputnya: 300
Sehingga nilai tambahnya ialah 100
Maka pendapatan nasionalnya ialah dengan menjumlahkan nilai tambah dari setiap sektor produksi : 300+100=400
Jadi, pendapatan nasionalnya ialah 400
2. Pendekatan Pendapatan (Income Approach)
Menghitung pendapatan nasional dengan metode pendapatan ialah :
Menjumlahkan seluruh pendapatan yang berasal dari balas jasa faktor-faktor produksi yang digunakan.
Y=C+I+G....................... ekonomi tertutup
Y=C+I+G+(X-M).......... ekonomi terbuka
ket: Y= Pendapatan
C= Capital (modal)
I= Interest (bunga)
G= Goverment (pemerintahan)
X= Ekspor
M= Impor
3. Pendekatan Pengeluaran (Expenditure Approach)
Menghitung pendapatan nasional dengan cara menghitung jumlah seluruh pengeluaran untuk membeli barang dan jasa yang diproduksi dalam suatu negara selama satu periode tertentu.
Perhitungan dengan pendekatan ini dilakukan dengan menghitung pengeluaran yang dilakukan oleh empat pelaku kegiatan ekonomi negara, yaitu: Rumah tangga (Consumption), pemerintah (Government), pengeluaran investasi (Investment), dan selisih antara nilai ekspor dikurangi impor (X − M)
Langganan:
Postingan (Atom)